Haematobia exigua
Lalat ini banyak ditemukan pada wilayah peternakan dengan sistem ranch atau dilepas di suatu lapangan yang luas.
Lalat ini banyak ditemukan pada wilayah peternakan dengan sistem ranch atau dilepas di suatu lapangan yang luas.
Morfologi
Ukuran tubuhnya hanya setengah dari M. domestica, berwarna kelabu dan dicirikan dari adanya 2 garis hitam longitudinal pada toraks. Memiliki bagian mulut dengan palpus yang kokoh dan sama panjang dengan probosis. Arista dan venasi sayap mirip seperti lalat Stomoxys calsitrans.
Ukuran tubuhnya hanya setengah dari M. domestica, berwarna kelabu dan dicirikan dari adanya 2 garis hitam longitudinal pada toraks. Memiliki bagian mulut dengan palpus yang kokoh dan sama panjang dengan probosis. Arista dan venasi sayap mirip seperti lalat Stomoxys calsitrans.
Telur diletakkan satu-persatu atau kelompok berjumlah 4-6 butir pada feses sapi/ hewan besar yang segar. Dalam sekali bertelur bisa mencapai 20-24 butir dengan total telur yang dihasilkan selama hidup 400 butir. Setelah 24 jam telur menetas menjadi larva yang melalui 4-8 hari untuk menjadi pupa. Masa pupa berlangsung selama 6-8 hari. Perkembangan dari telur hingga mencapai dewasa dapat berlangsung selama 10 hari- 2 minggu.
Lalat dewasa aktif menghisap darah pada siang hari dan menyerang hewan dalam jumlah besar, sehingga menyebabkan kegelisahan hewan yang berakibat penurunan baik berat badan maupun produksi susu. Lalat ini dapat dkatakan ektoparasit obligat karena hampir selalu berada pada inang, baik pada saat makan maupun istirahat. Penyakit- penyakit yang dapat ditularkan lalat ini antara lain surra (Trypanosoma evansa) dan Habronemiasis ( H. Microstoma).
Pengendalian Lalat
Pengendalian relatif sulit dilakukan. Sanitasi dan kebersihan kandang merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan populasi lalat. Penggunaan insektisida juga merupakan cara digunakan untuk membunuh lalat dengan cara menyemprot kandang dengan Lindane 0,03-0,05 %, Toxaphene 0,5%, Metoxychlor 0,05 %, Coumaphos 0,125 %, Dioxanthion 0,15 %, Malation 0,5 %, atau Ronnel 0,75 %. Pemberian dichlorvos dalam minyak mineral diberikan setiap hari juga mampu mengusir lalat untuk hinggap dipermukaan tubuh hewan. Selain dichlorvos bisa juga digunakan coumophos, malathion atau tetrachlorvinphos yang diberikan 2 sampai3 kali seminggu dalam sediaan tabur. Aplikasi insektisida dapat dilakukan dengan cara Dipping (populasi ternak banyak), spraying, Back Rubber, Dust bag, Pour on, lewat makanan dan menggunakan keping resin (seperti kalung).
Metode pengendalian biologi dengan menggunakan parasit penyengat yang sudah dikembangkan sebagai kompetitor biologis untuk Musca domestica.
Pengendalian Lalat
Pengendalian relatif sulit dilakukan. Sanitasi dan kebersihan kandang merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan populasi lalat. Penggunaan insektisida juga merupakan cara digunakan untuk membunuh lalat dengan cara menyemprot kandang dengan Lindane 0,03-0,05 %, Toxaphene 0,5%, Metoxychlor 0,05 %, Coumaphos 0,125 %, Dioxanthion 0,15 %, Malation 0,5 %, atau Ronnel 0,75 %. Pemberian dichlorvos dalam minyak mineral diberikan setiap hari juga mampu mengusir lalat untuk hinggap dipermukaan tubuh hewan. Selain dichlorvos bisa juga digunakan coumophos, malathion atau tetrachlorvinphos yang diberikan 2 sampai3 kali seminggu dalam sediaan tabur. Aplikasi insektisida dapat dilakukan dengan cara Dipping (populasi ternak banyak), spraying, Back Rubber, Dust bag, Pour on, lewat makanan dan menggunakan keping resin (seperti kalung).
Metode pengendalian biologi dengan menggunakan parasit penyengat yang sudah dikembangkan sebagai kompetitor biologis untuk Musca domestica.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar