Di setiap pertengahan tahun adalah musim ujian bagi para pelajar baik SD, SMP, maupun SMA. Dari mulai ujian negara, ujian akhir, hingga ujian masuk perguruan tinggi. Musim-musim ini biasanya banyak sekali para pelajar yang bertumbangan baik fisik maupun mentalnya. Dalam arti, para pelajar yang kurang menjaga kondisi fisiknya akan mudah terserang sakit. Namun bagi pelajar yang kurang menjaga kondisi pikirannya, bisa saja mengarah kepada depresi. Hal tersebut biasanya disebabkan oleh karena kurang memahami bagaimana cara, tips dan triknya agar dapat menghapal atau mencerna pelajaran.
Sebenarnya Allah sudah mendesain tubuh sedemikian rupa sehingga dengan beberapa stimulasi dan inisiasi tubuh yang normal, tubuh dapat melakukan apa yang kita inginkan tanpa perlu memaksakan diri kita. Disini saya contohkan organ tubuh yang terkait dengan hapalan atau ingatan, yaitu otak.
Otak adalah organ yang luar biasa hebat dalam hal menyimpan memori atau ingatan. Ibaratnya harddisk pada komputer, otak mampu menyimpan berbagai memori yang dibutuhkan oleh tubuh kita hingga jutaan terabyte. Suatu jumlah yang luar biasa besar, bahkan manusia pun belum ada yang bisa menciptakan media penyimpanan memori sebesar kemampuan otak kita.
Namun, otak pun dapat tidak berfungsi optimal (baca: Hang), jika digunakan sembarangan atau dipaksa bekerja aktif terus-menerus. Normalnya otak bekerja selama kita terjaga, otak menerima rangsangan dan menyalurkan pergerakannya ke bagian tubuh yang diperlukan. Pada waktu tertentu, otak akan “hang” dan lelah bekerja sehingga dibutuhkan istirahat yang cukup agar dapat bekerja kembali.
Hasil riset terbaru yang dimuat The Journal of Neuroscience, disebutkan bahwa otak dapat kembali bekerja lebih optimal terutama dalam fungsi mengingat informasi setelah tidur malam yang cukup. Temuan itu sekaligus menunjukkan bahwa otak mengevaluasi dan mempertahankan ingatan selama tidur.
Menurut penelitian Dr. Jan Born dari University of Lubeck, pada dasarnya manusia setiap hari menerima informasi dalam jumlah besar. Informasi itu kemudian dikodekan menjadi memori oleh otak dan disimpan, namun sebagian informasi yang lain justru cepat terlupakan.
Hasilnya, kata Born, konsolidasi memori terjadi pada saat tidur, yang melibatkan proses seleksi dasar, dimana otak akan menentukan mana dari banyak potongan informasi hari itu yang disimpan dan mana yang dibuang. Temuan studi yang melibatkan 191 relawan itu juga menunjukkan, hanya informasi yang relevan untuk kebutuhan masa depanlah yang dipilih untuk disimpan.
Nah, dari riset tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa siapapun yang ingin otaknya bekerja optimal terutama dalam fungsi mengingat informasi, jangan sampai melewatkan waktu tidur malam. Tidur malam yang cukup dapat menyegarkan ingatan kita karena otak sudah memilah dan menyimpan informasi yang kita dapatkan sebelumnya ke dalam slot memori yang semestinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar