Laman

Minggu, 12 Februari 2012

Shieldcroc nenek moyang buaya modern

Para peneliti dari University of Missouri, Amerika Serikat, menemukan buaya prasejarah yang pernah hidup sekitar 90 juta tahun yang lalu. Buaya yang dikenal dengan nama Shieldcroc adalah nenek moyang buaya modern.

"Aegisuchus witmeri atau Shieldcroc yang ditemukan di Afrika adalah nenek moyang paling awal dari buaya," kata Casey Holliday, Asisten Profesor Anatomi di University of Missouri School of Medicine, seperti dikutip dari Science Daily, Rabu (1/2).



Ia mengatakan Shieldcroc adalah penemuan terbaru dari spesies buaya yang hidup di Cretaceous akhir. Menurut Holliday, periode ini merupakan bagian dari era Mesozoic, yang  disebut sebagai zaman dinosaurus. Namun, banyak penemuan-penemuan terbaru yang  menyebut era tersebut sebagai zaman buaya.

Berdasarkan  analisis terhadap pembuluh darah jaringan parut pada tulang, buaya tersebut memiliki struktur menyerupai perisai di atas kepalanya. Bagian penyok dan benjolan pada tulang menunjukkan pembuluh darah mengirimkan darah pada gundukan kulit yang melingkar, sesuatu yang belum pernah ditemukan pada buaya.

Menurut Holliday, perisai itu mungkin saja digunakan untuk menarik pasangan dan mengintimidasi musuh, atau bisa juga sebagai pengontrol suhu kepala.

Selain itu, Holliday menganalisis tengkorak dan otak Shieldcroc untuk memperkirakan ukuran keseluruhan reptil. Ia mengatakan para ilmuwan sering menggunakan ukuran kepala binatang untuk memperkirakan panjang totalnya. Holliday bersama Nick Gardner, rekan penelitiannya, mengatakan spesimen tersebut memiliki kepala sepanjang 1,5 meter dan panjang totalnya 9,1 meter.

Ia melanjutkan, meski buaya tersebut hidup lebih dari 90 juta tahun lalu, para ilmuwan dapat menggunakan informasi untuk lebih memahami buaya di zaman modern.

"Buaya hari ini hidup di delta dan muara, yaitu lingkungan yang berada di bawah tekanan maksimal dari aktivitas manusia. Dengan memahami bagaimana nenek moyang hewan-hewan itu punah, kita bisa mendapatkan wawasan untuk melindungi dan melestarikan ekosistem yang vital bagi buaya modern," ujarnya. (Science Daily, KR)





sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...